Sabtu, 09 April 2011

KAULAH PAHLAWAN KAMI, ayah..

lihatlah..
mata itu, matamu yang selalu memandang ramah
bibir itu, bibirmu yang selalu terpasang tawa
bahu itu, bahumu yang selalu kau pasang tegak
tangan itu, tanganmu yang terlihat kasar penuh perjuangan
kaki itu, kakimu yang tak pernah berjalan gontai

tapi sebenarnya..
matamu lelah karena mengawasi kami
karenaengkau tak ingin kami terluka
bibirmu tak harus memasang tawa paksa
menahan semua kepahitan yang kau hadapi
bahumu tak mungkin terus tegak
mambawa beban yang tak seharysnya kau pikul sendiri
tanganmu itu menyimpan seribu cerita
mendalami kisah hidupmu yang keras
kakimu letih terus berjalan, tanpa istirahat
menunjukan kau ini sesungguhnya lelah

ayah, serahkan bebanmu kepada kami
kini kami bukanlah kanak lagi
pengorbananmu selama ini telah cukup
menjadikan kami siap menjalani seluruh rintangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar